Briefing dan Peninjauan Lokasi Kebun Koperasi KHS pada Sabtu, 27 Juli 2024

KOPERASI HARI INI

BR

7/28/20243 min read

breifing pagi pengurus dan pengawas koperasi khs
breifing pagi pengurus dan pengawas koperasi khs

Persiapan dan Briefing Agenda Kerja

Pada Sabtu, 27 Juli 2024 pukul 07:21 WIB, sesi briefing yang dihadiri oleh Ketua Badan Pengawas, Ketua, dan Wakil Ketua Koperasi KHS. Briefing ini berfungsi sebagai wadah untuk membahas agenda kerja secara mendetail, termasuk peninjauan lokasi lahan kebun Koperasi KHS. Pertemuan ini menjadi sangat penting karena bertujuan untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selaras dengan visi dan misi koperasi.

Dalam briefing ini, berbagai poin krusial dibahas, mulai dari pemetaan lahan hingga identifikasi kebutuhan yang mendesak. Tujuan utama dari peninjauan ini adalah untuk mengumpulkan data lapangan yang akurat guna menyusun strategi jangka panjang yang dapat meningkatkan produktivitas kebun. Hal ini mencakup evaluasi terhadap kondisi eksisting lahan, potensi pengembangan, serta identifikasi tantangan dan peluang yang ada.

Strategi jangka panjang yang dibahas mencakup rencana peningkatan infrastruktur kebun, optimalisasi penggunaan lahan. Ini semua dirancang untuk mendukung keberlanjutan usaha koperasi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi anggota koperasi. Dengan demikian, briefing ini memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa agenda kerja dapat dilaksanakan dengan efisien dan efektif.

Mekanisme Pelaksanaan Pembuatan Titi Panen

Setelah sesi briefing berakhir, perhatian beralih pada mekanisme pelaksanaan pembuatan titi panen yang esensial untuk efisiensi dan keselamatan dalam proses panen di kebun Koperasi KHS. Titi panen, yang berfungsi sebagai jembatan atau jalur, sangat penting untuk memudahkan akses dan mobilitas saat panen berlangsung.

Langkah pertama dalam pembuatan titi panen adalah pemilihan lokasi yang strategis. Lokasi yang dipilih harus mempertimbangkan kemudahan akses ke seluruh area kebun, terutama area yang sering mengalami masalah aksesibilitas.

Setelah lokasi dipilih, langkah selanjutnya adalah pemetaan dan perencanaan konstruksi. Ini melibatkan pengukuran wilayah, penentuan panjang dan lebar titi panen, serta identifikasi titik-titik penyangga utama. Tim teknis akan menggunakan metode konstruksi yang sesuai berdasarkan kebutuhan spesifik kebun.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan titi panen mencakup kayu, besi beton, semen, pasir, batu split cor serta material pendukung lainnya seperti paku dan tali penahan. Penggunaan material beton bertujuan untuk memperpanjang umur titi panen dan mencegah kerusakan akibat cuaca. Selain itu, besi beton dengan ukuran diamer 12 mm digunakan untuk memberikan kekuatan tambahan pada struktur titi panen.

Alur kerja pembuatan titi panen dimulai dengan persiapan material, diikuti dengan pembuatan cetakan dan kerangka utama. Tahap selanjutnya adalah pengecoran dititik lokasi yang telah ditentukan. Proses ini diakhiri dengan pemeriksaan akhir untuk memastikan titi panen siap digunakan.

Estimasi waktu penyelesaian untuk satu titi panen bervariasi tergantung kompleksitas dan kondisi lapangan, namun rata-rata memakan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu. Dengan pelaksanaan yang terencana dan terukur, pembuatan titi panen ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan selama proses panen di kebun Koperasi KHS.

Setelah semua persiapan dan penjelasan teknis selesai dilakukan, tim pelaksana bersama Ketua Badan Pengawas, Ketua, dan Wakil Ketua Koperasi KHS memulai perjalanan mereka ke lokasi kebun menggunakan speed boat. Tepat pada pukul 7:43 WIB, keberangkatan dimulai dengan harapan dapat meninjau langsung kondisi lapangan. Perjalanan ini bukan hanya sekadar kunjungan rutin, melainkan langkah penting untuk memastikan bahwa semua rencana yang telah disusun dalam briefing sebelumnya dapat diterapkan dengan baik di lapangan.

Dalam peninjauan ini, ada beberapa fokus utama yang menjadi perhatian. Pertama, kondisi infrastruktur di lapangan seperti akses jalan, drainase, dan fasilitas penunjang lainnya. Kedua, mengidentifikasi area-area yang memerlukan perhatian khusus atau perbaikan segera untuk mendukung produktivitas kebun. Ketiga, peninjauan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin timbul, baik dari sisi agronomi maupun manajerial, serta mencari solusi segera untuk mengatasinya.

Komitmen pengurus Koperasi KHS dalam melakukan peninjauan langsung ke lapangan menunjukkan keseriusan dan dedikasi mereka dalam mengawal pengelolaan kebun koperasi oleh mitra. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan anggota koperasi serta memastikan keberhasilan jangka panjang dari program kebun mitra plasma ini. Dengan langkah-langkah yang tepat dan evaluasi menyeluruh, diharapkan semua rencana dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal bagi semua pihak yang terlibat.